Kehilangan?

Pernah ga sih ngerasa hampa, nanar, kosong, seems like you feel nothing?

sebab nya apa? banyak.
bisa jadi karena rasa berduka  karena kehilangan benda tersayang, atau rindu orang tua, punya masalah ama temen, dosen, punya tugas dan target yang ga selesai padahal tuntutan banyak, kehilangan orang terkasih, dan lain sebagainya.

tapi, pernah ga merasa bahwa saat itu hati kita berasa ga ada isinya? jangan-jangan kita lupa bahwa sebenarnya kita bukan sedang sedih, lara, nanar atau apalah itu namnnya, kita hanya sedang "Kehilangan"


Kehilangan yang bagaimana?

Ya secara kontekstual, kehilangan sesuatu yg membuat hidup kita berubah seutuhnya. 180 derajat.

kita kehilangan 'sesuatu' yg berharga dalam hidup kita, kita kehilangan sesuatu yg selama ini selalu ada untuk kita. kita kehilangan sesuatu yg selalu memberi, kita kehilangan sesuatu yg dekat dengan diri kita.

Kita kehilangan ALLAH.

saat habluminnas kita buruk, bisa jadi karena habluminallah yang menurun kuantitas dan kualitasnya.
saat rasanya hidup ini sudah tak ada lagi rasanya, mungkin benar adanya bahwa Allah sudah tergantikan di hati kita. Astagfirullah.

terus sekarang bagaimana? Jawaban Klasiknya, "Perbaiki Hubungan dengan Allah"

karena Dia yang Maha membolak-balikkan hati manusia.

karena Dia yang sedang merindukan dirimu saat engkau mulai menuhankan yang lain. Karena sungguh Dia ingin memelukmu di sepertiga malam, mendengar isak tangismu, mendekap erat dalam sujudmu, merangkul hangat doa-doamu. Sungguh Allah Maha Tau. Sungguh Allah Maha atas Segala-galanya.

Adalah suatu kesombongan ketika kita enggan berbalik menuju-Nya, apalagi ketika kaki sudah mulai hilang arah.

Mari sama-sama mendekat menuju Allah, Perbaiki Hubungan dengan Allah, maka Allah akan memperbaiki Hatimu kembali. Insyaa Allah. maka, sungguh tak seharusnya seorang hamba menuhankan selain Dia.

Selamat Berproses.
Salam Perbaikan.

 

You Might Also Like

1 comments

  1. Bacaan ini sangat menginspirasi, sangat sayang kalau sedikit manusia yang membacanya. Because there is no more medicine untuk semua rasa emosional zaman now

    BalasHapus